Wednesday, April 1, 2009

Lu Pikir a Sendiri

Aku termenung sebentar sambil berfikir.
Bukannya Angau Lorh!!
(Maaf mungkin catatan aku pada kali ini panjang. Tetapi diharapkan ada manfaatnya. Setiap manusia tidak terlepas dari kesilapan tetapi boleh belajardan berubah dari kesilapan.Segala teguran amatlah dialu-alukan.)


Aku teringat akan kuliah yang disampaikan oleh ustaz Aasin,salah seorang warden di SMKAK. Kuliahnya yang berkisar tentang kurangnya sikap umat Islam yang suka membaca. Memang aku bersetuju. Maaflah jika salah.


Seingat aku beliau ada menjelaskan peristiwa yang berlaku di dewan Parlimen Israel. Ketika itu, ada seorang parlimen Yahudi memberikan cadangan supaya perancangan mereka menghancurkan Islam dibukukan. Dia kemudian diajukan soalan apakah tidak dikhuatiri yang umat Islam akan mengetahuinya dan sedar akan perancangan mereka. Ahli parlimen tersebut menjawab yang dia yakin umat Islam pasti tidak akan mengetahuinya disebabkan oleh sikap mereka yang kurang gemar membaca.

Naaaah....!! Tidak malukah kita sehingga diperlecehkan sedemikian rupa. Sudah terang lagi bersuluh. Sampai bila kita hendak sentiasa berada di mata pandangan masyarakat bukan Islam sebagai umat yang mundur dan sentiasa dipandang rendah. Ayuh. Sebagai ingatan kepada diri aku terutamanya sama-sama kita belajar dari kesilapan ini.


Pada pendapat aku,tanpa sikap ini, umat Islam mudah terpengaruh dengan budaya dan pemikiran masyarakat asing. Mereka hanya membabi buta menjadikannya sebagai gaya kehidupan tanpa menghirau,mengkaji atau mengetahui motif disebaliknya. Semuanya bermula dari sikap kurang gemar membaca. Inilah akibatnya apabila kita meminggirkan Islam dari kehidupan kita. Islam tidak hanya mengajar kita tentang ibadat semata-mata tetapi menyentuh seluruh aspek kehidupan serta kemajuan bukannya keburukan. Lagipun, wahyu pertama yang diturunkan kepada Rasullah berkaitan dengan soal perintah penekanan tentang bacaan.Iqra'.bacalah. Malangnya, hati kita tidak pernah terbuka dan asyik terleka dengan kehidupan yang sementara ini. Buktinya lagi, lihat sajalah kita begitu mudah menyambut perayaan dari budaya luar. Sebagai contoh iaitu perayaan April Mop.
Pedulikah kita??

Perayaan April Mop atau April Fool ini sebenarnya ada kaitan dengan kejatuhan pemerintahan Islam di Sepanyol. Aku akan cuba kemukakan kisahnya berdasarkan maklumat yang diperolehi. Harapan aku,janganlah kita pertikaikan kesasihan fakta ini. Tetapi seharusnya kita pertikaikan mengapa kita jadikan budaya ini sebahagian dari kehidupan kita yang perlu disambut pada saban . Sedangkan perbuatan menipu atau sebaliknya dalam perayaan tersebut adalah sama sekali ditegah dalam ajaran Islam.
Harapan aku,sama-sama kita dapat berubah atas nama tuhan ALWAHID dan diharapkan perubahan kita akan dibalas dengan AL-FIRDAUSI..






Berikut antara petikan maklumat yang aku perolehi:
Perayaan April Mop yang selalu diakhiri dengan kegembiraan dan kepuasan itu sesungguhnya berawal dari satu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan. April Mop atau The April’s Fool Day berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 atau bertepatan dengan 892 H. Sebelum sampai pada tragedi tersebut, ada baiknya menengok sejarah Spanyol dahulu ketika masih di bawah kekuasaan Islam.

Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah bisa dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes , Bordeaux , Lyon , Poitou , Tours , dan sebagainya jatuh. Walau sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah Barat yang berupa pegunungan.

Islam telah menerangi Spanyol. Karena sikap para penguasa Islam begitu baik dan rendah hati, maka banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan hanya beragama Islam, namun mereka sungguh-sungguh mempraktekkan kehidupan secara Islami. Mereka tidak hanya membaca Al-Qur'an tapi juga bertingkah laku berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.

Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun mereka selalu gagal. Telah beberapa kali dicoba tapi selalu tidak berhasil. Dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam di Spanyol. Akhirnya mata-mata itu menemukan cara untuk menaklukkan Islam di Spanyol, yakni pertama-tama harus melemahkan iman mereka dulu dengan jalan serangan pemikiran dan budaya.

Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirim alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari ketimbang baca Qur’an. Mereka juga mengirim sejumlah ulama palsu yang kerjanya meniup-niupkan perpecahan di dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.

Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan Salib. Penyerangan oleh pasukan Salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang idbantai, juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua, semuanya dihabisi dengan sadis.

Satu persatu daerah di Spanyol jatuh, Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara Kristen terus mengejar mereka.

Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara Salib mengetahui bahwa banyak Muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara Salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar dari Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka. “Kapal-kapal yang akan membawa kalian keluar dari Spanyol sudah kami persiapkan di pelabuhan. Kami menjamin keselamatan kalian jika ingin keluar dari Spanyol, setelah ini maka kami tidak lagi memberikan jaminan!” demikian bujuk tentara Salib.
Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Beberapa dari orang Islam diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah dipersiapkan, maka mereka segera bersiap untuk meninggalkan Granada bersama-sama menuju ke kapal-kapal tersebut. Mereka pun bersiap untuk berlayar.
Keesokan harinya, ribuan penduduk Muslim Granada yang keluar dari rumah-rumahnya dengan membawa seluruh barang-barang keperluannya beriringan jalan menuju pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai tentara Salib bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumahnya. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara Salib menggeledah rumah-rumah yang telah itinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika para tentara Salib itu membakari rumah-rumah tersebut bersama orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.

Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan hanya bisa terpana ketika tentara Salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang tentara Salib itu telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.
Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara Salib itu segera membantai dan menghabisi umat Islam Spanyol tanpa perasaan belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Dengan buas tentara Salib terus membunuhi warga sipil yang sama sekali tidak berdaya.

Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman. Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The Aprils Fool Day).

Bagi umat Islam April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya seiman disembelih dan dibantai oleh tentara Salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas jika ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Sebab dengan ikut merayakan April Mop, sesungguhnya orang-orang Islam itu ikut bergembira dan tertawa atas tragedi tersebut. Siapa pun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, beberapa abad silam

No comments: